Header Ads

Header ADS

Bulog Jabar Genjot Penyaluran Bantuan Pangan, Target 69 Ribu Ton Tuntas hingga Akhir Agustus

 


Untuk memastikan distribusi berjalan sesuai rencana, Bulog memaksimalkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).


Perum Bulog Jawa Barat terus mempercepat distribusi bantuan pangan di wilayahnya, dengan target total mencapai 69 ribu ton hingga akhir Agustus 2025.


Hal tersebut disampaikan oleh pimpinan Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander.


"Target Bulog untuk bantuan pangan di Jawa Barat adalah sekitar 69 ribu ton, dengan batas waktu penyaluran hingga akhir Agustus. Ini adalah alokasi untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli. Diharapkan pada akhir Agustus, seluruh penyaluran sudah selesai," ujarnya kepada awak media, saat dijumpai di Gerakan Pangan Murah di Polda Jabar, Rabu (13/8).


Untuk memastikan distribusi berjalan sesuai rencana, Bulog memaksimalkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dengan menyasar pasar tradisional hingga menggandeng berbagai institusi pemerintah. Salah satu kolaborasi tersebut terlihat dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang berlangsung di lingkungan Mapolda Jabar.


"Hari ini, kita sama-sama menyaksikan kegiatan Gerakan Pangan Murah yang berlokasi di Polda Jabar. Ini sesuai instruksi Bapak Kapolri dan Bapak Presiden, agar kegiatan ini bisa lebih masif menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai instansi dan lembaga yang ada di Indonesia," kata dia.


Langkah ini, kata Alexander merupakan bagian dari strategi untuk menstabilkan harga beras, yang belakangan mengalami lonjakan signifikan di pasaran.


"Fenomena yang kita lihat saat ini adalah harga beras mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Karena itu, Bulog dengan penguasaan stok yang cukup besar, diminta untuk segera menyalurkan beras tersebut ke masyarakat," kata dia.


Lebih lanjut, ia berharap langkah distribusi cepat ini dapat membantu pemerintah dalam menekan laju inflasi, mengingat kontribusi harga beras terhadap inflasi sangat besar.


"Mudah-mudahan, dengan pemerintah mengeluarkan instrumen seperti beras SPHP dan bantuan pangan ini, inflasi dapat ditekan, mengingat kontribusi beras terhadap inflasi cukup besar. Kami pun melihat harga beras di lapangan mulai menunjukkan perbaikan," katanya.


Sampai saat ini, tercatat sekitar 1.000 ton beras SPHP telah disalurkan melalui berbagai jalur distribusi.


Dalam kegiatan di Mapolda Jabar sendiri, Bulog menyalurkan sekitar 20 ton beras SPHP, yang menjadi bagian dari kerja sama lintas sektor untuk memperluas jangkauan program ini.


Tak hanya terfokus di tingkat provinsi, program ini juga digelar serentak di 23 Polres yang berada di bawah naungan Polda Jabar, sebagai bentuk upaya mendekatkan bantuan langsung ke masyarakat.


Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, turut meninjau langsung pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini akan berlangsung hingga 17 Agustus mendatang.


Menurutnya, kegiatan ini memang menyasar kelompok masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah, seperti komunitas ojek online, pesantren, hingga para petugas kebersihan.


"Kami mengundang komunitas-komunitas tertentu dikhususkan kepada komunitas yang berpenghasilan menengah ke bawah," ujarnya.


Lebih lanjut, Kapolda menegaskan bahwa harga bahan pokok yang dijual di lokasi acara berada di bawah harga pasaran. Ini dilakukan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan biaya lebih ringan.


"Ini harga beras itu ditawarkan Rp11 ribu. Ini harga yang sangat dasar di bawah harga eceran tertinggi di pasaran," katanya.


TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!


Diberdayakan oleh Blogger.