Legenda Arsenal Pilih 3 Pemain Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Tak Ada Nama Cristiano Ronaldo
Legenda Arsenal, Ian Wright, baru-baru ini diminta untuk menyebutkan tiga pemain terbaik sepanjang masa di Premier League. Siapa saja mereka?
Legenda Arsenal, Ian Wright, baru-baru ini diminta untuk menyebutkan tiga pemain terbaik sepanjang masa (GOAT) di Premier League. Tanpa ragu, ia menyebutkan tiga nama, salah satunya adalah sesama legenda dari Arsenal.
Menariknya, dalam pilihan singkat Ian Wright, tidak terdapat nama Cristiano Ronaldo dan Mohamed Salah. Ia justru memilih pemain lain yang berasal dari Manchester United.
Seperti yang kita ketahui, Premier League telah dihuni oleh banyak bintang kelas dunia selama lebih dari dua dekade terakhir. Oleh karena itu, memilih tiga pemain terbaik dalam kompetisi ini menjadi tugas yang cukup menantang.
Dalam sebuah wawancara dengan ESPN, Ian Wright membagikan pandangannya mengenai tiga pemain yang ia anggap sebagai GOAT di Premier League.
Alan Shearer
Mengingat bahwa Alan Shearer adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah Premier League, sulit untuk membantah pilihan ini. Ia berhasil mencetak 260 gol dalam 441 pertandingan bersama Southampton, Blackburn Rovers, dan Newcastle United.
Rekor ini mungkin akan terancam jika Harry Kane kembali beraksi di Inggris. Namun, saat ini, rekor Shearer masih terjaga karena Kane masih betah bermain untuk Bayern Munchen.
Di tingkat internasional, Ian Wright pernah bermain bersama Shearer sebanyak 11 kali untuk Timnas Inggris. Keduanya hanya mampu mencetak satu gol hasil kerja sama, yang terjadi dalam pertandingan melawan Turki yang berakhir 4-0 pada tahun 1992.
Sejak pensiun, Shearer dan Wright telah menjalin persahabatan yang kuat dan bekerja sama selama bertahun-tahun di acara Match of the Day.
Thierry Henry
Menemukan daftar tiga pemain terbaik di Premier League tanpa menyebutkan nama Thierry Henry adalah hal yang sulit. Penyerang legendaris asal Prancis ini memang tampil sangat mengesankan selama masa kejayaannya bersama Arsenal. Ian Wright, rekan senegaranya, sering memberikan pujian setinggi langit untuk Henry.
Namun, mereka tidak pernah berada di tim yang sama di Arsenal karena Wright sudah meninggalkan klub setahun sebelum Henry bergabung. Sebelumnya, Wright sempat memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Arsenal selama delapan tahun, hingga akhirnya rekor tersebut dipecahkan oleh Henry pada 2005.
"Menurut saya, pemain terbaik yang pernah kami miliki adalah Thierry Henry," ujar Wright pada 2020.
"Sebagai pesepak bola yang lengkap, teknik, keterampilan, kemampuan luar biasa. Bagi saya, Thierry Henry adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah Premier League."
Pujian tersebut menunjukkan betapa tingginya penghargaan Wright terhadap Henry, yang telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di dunia sepak bola Inggris.
Dengan prestasi dan kemampuan luar biasa yang dimiliki, tidak mengherankan jika Henry selalu menjadi bagian dari diskusi mengenai pemain terbaik di Premier League.
Eric Cantona
Pemain terakhir yang diungkapkan oleh Ian Wright adalah Eric Cantona, yang sulit untuk dipandang sebelah mata karena kehebatannya. Cantona merupakan sosok yang sangat berpengaruh di awal era 1990-an dalam Premier League, memiliki semua kualitas yang diperlukan untuk menjadi bintang.
Dengan keterampilan teknis yang mumpuni dan kepribadian yang unik, ia berhasil menarik perhatian banyak penggemar sepak bola di zamannya.
Secara keseluruhan, Cantona berhasil mencetak 70 gol dan memberikan 56 assist dalam 170 pertandingan di Premier League, yang berarti ia berkontribusi gol setiap 108,5 menit.
Meskipun Wright tidak pernah bermain bersamanya, ia mengungkapkan keinginan yang besar untuk bisa bergabung dengan Manchester United saat itu.
"Kau tahu, kalau saja aku beberapa tahun lebih muda, mungkin aku bisa bergabung dengan Manchester United," kata Wright.
"Aku tidak mengatakan pasti akan terjadi, tapi kalau aku sedikit lebih muda, aku tahu aku bisa berkembang di ruang ganti itu."
"Saat menonton Manchester United setiap pekan sebagai penyerang, aku sering berpikir, 'Ya ampun, andai aku bermain untuk mereka.' Tentu saja, dengan cara mereka bermain waktu itu, tidak ada striker yang tak ingin menjadi bagian dari tim itu."

