Permintaan Maaf Kepala BGN soal Insiden Wartawan Dicekik saat Liput Keracunan MBG di Jaktim
Ia menegaskan, bakal melakukan klarifikasi atas kejadian yang sebenarnya terjadi.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Handayani meminta maaf atas insiden yang menimpa wartawan dari Wartakota Miftahul Munir. Ia mengalami penganiayaan oleh individu yang tidak dikenal saat melaksanakan tugas peliputan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Gini, saya belum dapat laporan resmi, tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu," kata Dadan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
Ia menegaskan, bakal melakukan klarifikasi atas kejadian yang sebenarnya terjadi.
"Tapi kami akan tetap segera klarifikasi kejadian yang sebenarnya, cuma apapun bentuknya kekerasan tidak boleh," tegasnya.
Kemudian, saat disinggung atau ditanyakan soal sulitnya meliput dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Ini bukan sulit, saya beberapa kali dihubungi oleh wartawan untuk meliput saya persilahkan. Jadi, memberikan pengetahuan terlebih dahulu karena itu kan terkait dengan aspek higienis itu," jelasnya.
"Jadi, kalau tiba-tiba masuk, meliput, tidak menggunakan APD kan menyalahi prosedur. Jadi, kalau menyampaikan pengetahuan minta izin, pasti kami persilahkan untuk meliput," sambungnya.
Investigasi Keracunan MBG di Pasar Rebo
Kemudian, terkait dengan kasus yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur masih dilakukan investigasi.
"Masih diinvestigasi, dan itu jumlahnya kalau enggak salah berapa delapan ya?" pungkasnya.
Sebelumnya, Seorang wartawan mengalami penganiayaan oleh individu yang tidak dikenal saat melaksanakan tugas peliputan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Insiden ini terjadi setelah puluhan siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengalami keracunan massal yang diduga berkaitan dengan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025). Menurut laporan, siswa-siswa tersebut mendadak merasa mual dan muntah setelah menyantap makanan tersebut.
Wartawan Dicekik
Wartawan dari Wartakota, Miftahul Munir, menjelaskan bahwa ia bersama rekannya, Kiki, pergi ke kantor SPPG Gedong 2, yang terletak tepat di seberang Kampus Unindra, pada hari yang sama. Mereka bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan pada 20 siswa.
"Ketika saya tiba, seorang penjaga tua menyuruh saya masuk dan mengira saya adalah tukang cuci ompreng. Setelah parkir, saya bertanya untuk menemui kepala SPPG, tetapi dia justru menyuruh saya keluar," ungkapnya kepada wartawan pada Selasa (30/9).
Setelah itu, Munir dan rekannya keluar sambil merekam sosok orang yang tidak dikenal yang tampak marah. Tak lama kemudian, sebuah mobil bertuliskan SPPG memasuki lokasi tersebut. Munir berusaha mengambil gambar, namun dihalangi.
"Penjaga tua itu melarang saya. Saya menjelaskan bahwa ini adalah area publik dan tidak bisa melarang saya. Lalu, salah satu pegawai SPPG mendekati saya dan menjelaskan bahwa penyedia MBG yang menyebabkan keracunan siswa bukan di lokasi itu, melainkan di pinggir jalan dekat air biru," jelasnya.
Secara mendadak, seseorang mengalami dicekik. Namun, suasana tiba-tiba berubah menjadi panas. Seorang pria yang tidak dikenal itu mendadak marah dan mengangkat tangan, seolah hendak memukul.
"Tiba-tiba malah cekik saya dan Kiki," ungkapnya. Pegawai SPPG lainnya segera berusaha memisahkan mereka. "Si bapak keamanan tadi dipegangin oleh rekan-rekannya," tambahnya.
TEBAK SKOR BOLA BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!