Header Ads

Header ADS

Material Berat Hambat Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny, Tim Fokus Bersihkan Reruntuhan

 


Tim gabungan kini fokus pada upaya pembersihan material secara masif untuk mempercepat evakuasi korban.


Proses evakuasi korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo masih terkendala material bangunan berat yang menutupi titik-titik utama pencarian. 


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan, tim gabungan kini fokus pada upaya pembersihan material secara masif untuk mempercepat evakuasi korban.


"Sejak tadi malam, alat berat sudah masuk ke titik-titik yang runtuh. Pembersihan dilakukan secara masif agar korban yang tertimbun bisa segera ditemukan," kata Suharyanto di konferensi pers dalam siaran langsung YouTube @BNPB Indonesia, Sabtu (4/10).


Ia menjelaskan, hingga Jumat malam 3 Oktober 2025, total sembilan jenazah telah ditemukan dari bawah reruntuhan. Seluruh jenazah masih dalam proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. 


"Proses identifikasi membutuhkan waktu karena sebagian besar korban masih anak-anak, belum memiliki KTP maupun data sidik jari. Salah satu caranya adalah pemeriksaan DNA," jelasnya.


Menurut Suharyanto, kondisi bangunan yang hancur dan ukuran material yang besar cukup membuat proses evakuasi berjalan lambat. Selain itu, proses pembersihan sisa-sisa bangunan dilakukan dengan hati-hati. 


"Kalau dilihat langsung di lapangan, balok-baloknya besar dan sulit diangkat cepat. Apalagi di antara puing-puing itu masih ada korban, jadi tidak mungkin kami ambil sembarangan," katanya.


Total 167 Orang Berada di Lokasi Kejadian

Suharyanto merinci, dari total 167 orang yang berada di lokasi saat kejadian, sebanyak 118 telah ditemukan. Dari jumlah itu, 104 orang dinyatakan selamat dan 14 meninggal dunia. Sedangkan, 49 orang lainnya masih dinyatakan hilang. 


"Harapannya, dengan pembersihan hari ini, korban yang belum ditemukan bisa segera dievakuasi," ucap Suharyanto.


Ia menekankan, proses evakuasi dilakukan oleh tim di lapangan secara hati-hati untuk menjaga kondisi jenazah yang sudah lebih dari tiga hari tertimbun reruntuhan. 


“Kami tetap memanusiakan korban, meskipun sudah meninggal. Prinsipnya tidak boleh terburu-buru,” kata dia. 


TEBAK SKOR BOLA BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!



Diberdayakan oleh Blogger.