KAI Sumut Gencarkan Sosialisasi Anti Pelecehan Seksual di Kereta Api, Ajak Penumpang Peduli Keselamatan Bersama
KAI Sumut gencar sosialisasi anti pelecehan seksual di kereta api, khususnya KA Putri Deli, demi menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi penumpang. Simak inovasi KAI untuk perlindungan perempuan!
Pada hari Minggu, 26 Oktober, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara bersama Komunitas Divre 1 Railfans menggelar sosialisasi penting. Kegiatan ini berfokus pada pencegahan pelecehan seksual di atas kereta api, khususnya pada KA Putri Deli yang melayani rute Medan – Tanjung Balai. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman serta nyaman bagi semua penumpang.
Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat krusial. “Kegiatan sosialisasi ini sangat penting sebagai sarana edukasi bagi para penumpang agar semakin sadar akan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai sesama pengguna jasa,” ujarnya di Medan. KAI mengajak seluruh pengguna kereta api di Sumatera Utara untuk lebih peduli dan berani melaporkan tindakan mencurigakan.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk melindungi hak-hak perempuan dalam mendapatkan kenyamanan dan rasa aman saat bepergian. Dengan demikian, diharapkan setiap perjalanan kereta api dapat menjadi pengalaman yang positif dan bebas dari kekhawatiran bagi seluruh masyarakat.
KAI Sumut Tingkatkan Kesadaran Anti Pelecehan Seksual dengan Inovasi Digital
PT KAI Divre I Sumatera Utara secara proaktif mengedukasi penumpang mengenai pentingnya pencegahan pelecehan seksual di lingkungan transportasi publik. Sosialisasi ini menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama pengguna jasa kereta api. Pihak KAI berharap penumpang dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dengan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan.
Untuk mendukung upaya tersebut, KAI telah menghadirkan inovasi signifikan melalui aplikasi Access by KAI. Fitur baru ini memungkinkan penumpang perempuan untuk melihat posisi tempat duduk yang telah dipilih oleh sesama perempuan. Hal ini memberikan opsi bagi penumpang wanita untuk memilih tempat duduk yang bersebelahan dengan perempuan lain.
As’ad Habibuddin menjelaskan lebih lanjut mengenai fitur inovatif ini. “Dengan fitur ini, penumpang perempuan dapat memilih tempat duduk bersebelahan dengan sesama perempuan, baik melalui aplikasi Access by KAI maupun saat membeli tiket di loket stasiun. Petugas kami siap membantu jika ada permintaan khusus terkait hal ini,” tambahnya. Inovasi ini menjadi langkah konkret KAI dalam menciptakan rasa aman bagi penumpang perempuan.
Langkah ini menunjukkan komitmen KAI dalam menyediakan layanan yang tidak hanya efisien tetapi juga aman dan nyaman. KAI secara konsisten berupaya melindungi hak-hak perempuan, memastikan bahwa mereka merasa terlindungi selama perjalanan. Sosialisasi dan inovasi ini diharapkan dapat mengurangi insiden pelecehan seksual di kereta api.
Edukasi Keselamatan Perlintasan dan Pelestarian Aset Bersejarah KAI
Selain fokus pada pencegahan pelecehan seksual, KAI Sumut bersama Komunitas Divre 1 Railfans juga meluaskan cakupan kegiatannya pada aspek keselamatan. Mereka mengadakan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang, khususnya di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) No. 61, Jalan Darat, Tebing Tinggi. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan saat melintas.
Pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang ditekankan dengan anjuran untuk berhenti sejenak dan memastikan kondisi aman sebelum menyeberang. As’ad Habibuddin menegaskan, “Aspek keselamatan merupakan prioritas utama dalam pelayanan KAI. Karena itu, kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan agar semakin disiplin dan sadar akan pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang.” Edukasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Dalam rangkaian kegiatan yang sama, KAI Sumut dan Komunitas Divre 1 Railfans juga melaksanakan kegiatan korve atau bersih-bersih. Kegiatan ini dilakukan di area Roundhouse dan Turntable Stasiun Tebing Tinggi. Aksi bersih-bersih ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian aset dan bangunan bersejarah milik KAI.
Aset-aset ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam dunia perkeretaapian di Sumatera Utara. As’ad menutup rangkaian kegiatan dengan harapan, “Melalui rangkaian kegiatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap keselamatan, kenyamanan, dan pelestarian nilai-nilai sejarah perkeretaapian. Kolaborasi bersama komunitas seperti ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga perkeretaapian adalah tanggung jawab kita bersama.”
NONTON PERTANDINGAN BOLA GRATIS , KLIK DISINI !!!

