Header Ads

Header ADS

Gus Ipul Klarifikasi Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Bukan dari Saya Pribadi

 


Ia menegaskan, pengajuan nama Soeharto bukan didorong oleh kepentingan pribadi.


Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf angkat bicara terkait polemik munculnya nama Presiden ke-2 RI, Soeharto, dalam daftar usulan penerima gelar Pahlawan Nasional. Ia menegaskan, pengajuan nama Soeharto bukan didorong oleh kepentingan pribadi, melainkan merupakan hasil kajian mendalam dan pembahasan kolektif dari tim di Kementerian Sosial.


“Jadi itu bukan keputusan saya pribadi, tapi keputusan tim, dalam hal ini Tim Pengkajian dan Penelitian Gelar Pahlawan tingkat pusat. Nama-nama itu diusulkan ke Dewan Gelar yang diketuai oleh Pak Fadli Zon,” ujar pria karib disapa Gus Ipul saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10).


Gus Ipul juga menegaskan bahwa nama-nama yang diusulkan Kementerian Sosial tidak hanya Soeharto, melainkan juga sejumlah tokoh lain yang telah melalui proses panjang di tingkat daerah dan pusat.


Dia menambahkan, sebagian nama yang diusulkan merupakan tokoh baru, sementara sebagian lainnya sudah pernah diajukan pada tahun-tahun sebelumnya namun belum memenuhi syarat. Tahun ini, setelah dilakukan kajian ulang, beberapa nama tersebut dinilai telah memenuhi ketentuan sehingga kembali diusulkan.


“Jadi itu adalah usulan-usulan yang kami teruskan dari kabupaten atau kota, kemudian naik ke tingkat gubernur, dan akhirnya sampai ke kami di Kementerian Sosial,” jelasnya.


Gus Ipul melanjutkan, saat ini proses pembahasan tengah berlangsung di Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) di bawah Kementerian Kebudayaan. Kementerian Sosial, melalui Dirjen Pemberdayaan Sosial, secara berkala diminta untuk memaparkan profil para tokoh yang diusulkan.


“Selanjutnya, hasil pembahasan Dewan Gelar itu akan diteruskan ke Presiden untuk mendapat keputusan akhir,” imbuhnya.


Menanggapi adanya suara penolakan terhadap usulan nama Soeharto, Gus Ipul menyatakan pihaknya menghormati seluruh pandangan dan perbedaan pendapat yang berkembang di masyarakat.


“Ya, kita menghormati semua perbedaan pendapat. Pertimbangan-pertimbangannya sudah kami dengar dan pahami. Ini adalah keputusan yang diambil melalui tim dengan berbagai pertimbangan. Mudah-mudahan wacana publik ini menjadi pembelajaran bagi kita semua,” katanya.


NONTON PERTANDINGAN BOLA GRATIS , KLIK DISINI !!!



Diberdayakan oleh Blogger.