Header Ads

Header ADS

Penjelasan Lengkap RSUP Prof Ngoerah soal Jantung WNA Australia Hilang Usai Diotopsi di Bali

 


Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. IGNG Ngoerah, Denpasar, akhirnya buka suara terkait isu hilangnya organ jantung Byron James Dumschat.


Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. IGNG Ngoerah, Denpasar, akhirnya buka suara terkait isu hilangnya organ jantung Byron James Dumschat (23) alias Byron Haddow, warga negara Australia, usai menjalani otopsi di Bali.


Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof. Ngoerah, dr. I Made Darmajaya, menegaskan otopsi yang dilakukan pada 4 Juni 2025 merupakan otopsi forensik atas permintaan resmi penyidik Polsek Kuta Utara.


“Secara teknis, autopsi dilakukan sesuai SOP. Sudah menjadi prosedur tetap untuk mengambil organ utuh, sampel organ, jaringan, maupun cairan tubuh guna pemeriksaan mikroskopis, patologi anatomi, hingga analisis toksikologi bila ada indikasi,” kata Darmajaya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9).


Ia menambahkan, seluruh organ atau sampel yang diambil tercatat dalam laporan autopsi maupun visum et repertum. Pada kasus tertentu, jantung memang perlu diambil utuh karena kelainannya sulit ditentukan hanya dari sebagian jaringan. Proses pemeriksaan dan fiksasi jaringan utuh juga membutuhkan waktu lebih lama, bahkan bisa mencapai satu bulan.


“Setelah seluruh pemeriksaan selesai, jantung milik Byron James Dumschat sudah dikembalikan. Repatriasi atau pengembalian dilakukan bersamaan dengan pemulangan jenazah ke Australia,” ujarnya.


Darmajaya menegaskan isu pencurian organ yang beredar tidak benar. Menurutnya, keterlambatan hanya terjadi karena proses patologi anatomi memerlukan waktu lebih panjang.


Sebelumnya, pemerintah Australia sempat meminta klarifikasi dari Indonesia setelah jenazah Byron dipulangkan tanpa jantung. Pemuda asal Queensland itu ditemukan meninggal di kolam renang vila tempatnya menginap di Bali. Empat pekan kemudian, jenazahnya dipulangkan ke Australia, dan otoritas setempat mendapati jantungnya tidak ada saat otopsi kedua dilakukan di Queensland.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia menyebut pihaknya tengah memberikan bantuan kekonsuleran kepada keluarga Byron, namun enggan berkomentar lebih jauh dengan alasan privasi.


“Mereka (Kemlu Australia) menghubungi kami dan bertanya apakah kami mengetahui bahwa jantungnya ditahan di Bali,” ungkap ibu Byron, Chantal Haddow, kepada AFP.


“Saya pikir ada sesuatu yang tidak beres. Saya pikir ada sesuatu terjadi padanya sebelum ia berada di kolam renang,” tambahnya.


TEBAK SKOR BOLA BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!


Diberdayakan oleh Blogger.