TNI AL Tetap Siaga meski Peringatan Bahaya Tsunami Telah Usai
Sejumlah KRI tetap memantau kondisi laut guna memastikan tidak adanya gelombang tinggi yang datang ke wilayah pesisir, imbas gempa Rusia.
Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, memastikan TNI AL tetap bersiaga di kawasan pesisir untuk mengevakuasi warga, walau peringatan bahaya tsunami sudah selesai.
"Berdasarkan pembaruan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pukul 19.00 WITA, kondisi dinyatakan aman. Namun Koarmada RI tetap mempertahankan kesiapsiagaan hingga kondisi benar-benar dinyatakan kondusif," kata Denih dalam siaran pers dilansir dari ANTARA, Kamis (31/7/2025).
Denih menjelaskan pihaknya melalui Pangkalan TNI AL (lanal) terdekat dari lokasi pesisir rawan tsunami telah membangun beberapa posko evakuasi warga.
Dia pun mencontohkan posko yang dibangun oleh Lanal Gorontalo di mana 80 warga telah mengungsi di sana sejak kemarin, Rabu (30/7).
Selain itu, di wilayah Papua Utara, kata Denih, Lantamal X Jayapura dan Lantamal XIV Sorong bersama satuan tugas laut Guskamla Koarmada III juga telah membangun titik evakuasi di beberapa tempat seperti Biak Numfor, Supiori, Sarmi dan Skouw.
Selanjutnya, Denih juga telah mengerahkan beberapa KRI untuk memantau kondisi laut guna memastikan tidak adanya gelombang tinggi yang datang ke wilayah pesisir.
"KRI Teluk Wondama, KRI Balongan-908, KRI Matabongsang-873 berada di perairan tenggara Manokwari dilaporkan dalam kondisi aman, tidak terpantau adanya anomali gelombang laut," kata Denih.
Hingga pemantauan pukul 22.00 WIT, Rabu (30/7), Denih memastikan kondisi laut dan pesisir dalam keadaan aman.
"Seluruh wilayah operasi Koarmada II dan Koarmada III, termasuk perairan Halmahera Utara, Raja Ampat, Morotai dan Manokwari dilaporkan aman dan siaga," kata Denih.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, meminta seluruh jajaran dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional buntut dari potensi tsunami akibat gempa yang terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia berkekuatan 8,7 magnitudo, pada Rabu (30/7/2025).
Budi Gunawan meminta seluruh aparatur Pemerintah Daerah, BNPB dan BPBD, TNI/Polri Basarnas dan BMKG, untuk menyiapkan Posko Tanggap Darurat di provinsi terkait dan meningkatkan kewaspadaan.
“Seluruh komponen pemerintah baik pusat maupun daerah sudah siap untuk antisipasi dengan bergerak cepat dan tepat. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama pemerintah,” kata Budi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (31/7/2025).
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!