PKP Bakal Beri 20.000 Rumah Subsidi Buat Petani Minggu Depan
Selain kepada petani, 20.000 rumah subsidi juga akan diberikan kepada para pekerja migran.
Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akan segera menandatangani nota kesepemahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pemberian 20.000 unit rumah subsidi untuk petani. Menteri PKP, Maruarar Sirait, mengatakan pemberian rumah subsidi ini akan dimulai pekan depan.
"Mudah-mudahan minggu depan kita bisa sudah mulai MoU dengan Menteri Pertanian. 20 ribu untuk petani yang akan kita berikan rumah subsidi," ujarnya dalam acara MoU Kuota KPR FLPP dan Serah Terima Kunci Rumah MBR Debitur KPR FLPP BNI, di Grha BNI, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025) malam.
Selain itu, sebanyak 20.000 rumah subsidi juga akan diberikan kepada para pekerja migran. Meski begitu, Ara, panggilan Maruarar, tidak menjelaskan kapan rumah subsidi untuk pekerja migran tersebut akan mulai diserahkan.
Namun yang pasti, pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk 40.000 rumah subsidi yang bakal diberikan untuk petani dan pekerja migran itu akan ditangani oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
"Dan Ibu Qori (Group Head of Corporate Sustainability BNI, Sakariza Qori Hemawan) sudah bantu bagaimana jaringan 25 ribu yang kita tandatangani hari ini bisa dipenuhi. Terima kasih Ibu, yang nanti akan mengkoordinir bagaimana daerah-daerah cabang-cabang besar BNI untuk bisa menyiapkan dan membantu supaya ini bisa jalan dengan efektif," kata Ara.
Kemudian, politikus Partai Gerindra itu juga berpesan kepada BNI untuk turut berpartisipasi pula dalam pembiayaan rumah subsidi yang ke depan juga bakal diberikan untuk Asisten Rumah Tangga (ART). Kendati, Ara juga tidak menjelaskan lebih lanjut kapan dan berapa kuota rumah subsidi yang disediakan pemerintah untuk ART.
"Nanti tambah lagi yang lain, kalau bisa dari BNI, saya lihat semangatnya dari Pak Dirut ini harus juga beriring dengan semangat kita. Ini dibicarakan di luar petani dan di luar tenaga migran apalagi?" lanjut dia.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, mengatakan sampai akhir tahun ini Perseroan telah menambah kuota KPR untuk pembiayaan rumah subsidi dari program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 25.000 unit, dari yang sebelumnya hanya 10.750 unit. Dari target alokasi awal, BNI telah menyalurkan KPR untuk 6.025 unit rumah, dengan nilai pembiayaan mencapai Rp759,57 miliar.
Namun, dengan alokasi bertambah menjadi 25.000 unit, hal ini jelas akan menjadi tantangan bagi BNI untuk menyalurkan KPR untuk program FLPP.
"Mewujudkan cita-cita dan inovasi dari Bapak Presiden, yaitu salah satunya menyediakan perumahan yang layak bagi rakyat Indonesia. Saya rasa (ini) menjadi sebuah tantangan bagi kita bersama," tutur Putrama.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!