Istri Terdakwa Judol Klaim Jadi Alat Tukar Kepala Budi Arie
Brigita, yang juga menjadi terdakwa bersama suaminya Zulkarnaen, menyebut BAP-nya dimanipulasi sehingga menjadi tersangka pada kasus pengamanan situs judol.
Istri terdakwa kasus pengamanan situs judi online (judol) di Kominfo, Zulkarnaen Apriliantony, Adriana Angela Brigita, bercerita bahwa dirinya dijadikan alat tukar kepala dengan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) 2023-2024, Budi Arie Setiadi.
Hal tersebut diceritakan Brigita saat diperiksa sebagai terdakwa kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari hasil pengamanan situs judol di Kominfo atau kini menjadi Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi).
Awalnya, Brigita tidak mengetahui titik kesalahannya hingga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Yang Mulia, untuk mengetahui titik kesalahan saya, kalau sekarang pun saya, mungkin karena keterbatasan pengetahuan saya tentang hukum, saya tidak tahu tentang hukum, saya awam, apalagi dengan pasal TPPU, saya tidak tahu kesalahan saya ada di mana, apa salah saya, tapi berbagai pertimbangan mungkin menyebabkan saya di sini, saya tidak mengerti dari unsur sebelah mana," kata Brigita di ruang sidang Pengadilan Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025).
Kemudian, dia mengaku ingat dengan perkataan mantan pengacaranya, yang menyebut bahwa dia dijadikan alat tukar kepada dengan Budi Arie dalam kasus ini.
"Saya cuma mengingat satu kalimat dari mantan pengacara saya bahwa saya buat alat tukar kepala dengan Budi Arie," ujarnya.
Kata Brigita, saat kasus ini masih pada tahap penyidikan, di sela-sela dirinya diperiksa sebagai saksi, mantan pengacaranya, memintanya untuk memaksa Zulkarnaen agar mengatakan kepada penyidik bahwa Budi Arie telah menerima uang senilai Rp14 miliar. Brigita mengklaim akan terbebas dari kasus ini jika berhasil membuat Zulkarnaen menyampaikan pernyataan tersebut kepada penyidik.
"Mantan pengacara saya, karena memang pada saat penyidikan, pengacara saya sempat menyatakan 'Ibu tolong bilang Bapak (Zulkarnaen), udah bilang aja Bapak, Pak Budi Arie udah terima Rp14 M, Ibu keluar'," ucapnya sambil menangis.
Kemudian, dia mencoba mengonfirmasi pernyataan tersebut kepada mantan pengacaranya. Namun, kata Brigita, mantan pengacaranya tersebut tidak menjelaskan secara pasti.
"Saya bilang, itu bener atau enggak, bener atau enggak ini one-on-one, bahasanya seperti ini one-on-one, 'Yang penting ibu keluar, yang hanya dibutuhkan di sini pernyataan suami Ibu, Budi Arie sudah menerima Rp14 M'," katanya.
Kemudian, dia menyebut, pada saat proses penyidikan, Zulkarnaen sempat dilepaskan dari sel dan dipertemukan dengannya.
Saat pertemuan tersebut, dia menanyakan kepada suaminya, apakah benar pernah memberikan uang senilai Rp14 miliar kepada Budi Arie. Namun, kata Brigita, Zulkarnaen mengklaim bahwa dia tidak pernah memberikan uang senilai Rp14 miliar kepada Budi Arie terkait dengan hasil pengamanan judol ini.
"Saya bilang, kalau memang tidak pernah jangan pernah katakan ya, saya penjara enggak apa-apa, tapi jangan pernah menyeret orang, jangan pernah membawa orang yang tidak ada urusannya tidak bersalah dalam perkara ini. Saya bilang gitu. Suami saya meyakinkan saya apa itu benar, apa itu benar ada perkataan tawaran seperti itu," ucapnya.
Setelah pertemuan tersebut, Brigita mengatakan, Zulkarnaen dibawa ke ruang penyidik, dan dia tidak mengetahui apa yang dibahas di dalam ruang tersebut.
Dia kemudian melanjutkan proses pemeriksaanya bersama penyidik. Setelah diperiksa, dia mengaku diminta untuk membaca Berita Acara Pemeriksaan (BAP)-nya, kemudian diberikan surat penahanan.
"Saat itu saat saya hancur sehancur-hancurnya kenapa bisa jadi saya jadi tersangka, saya ditersangkakan. Saya baru baca 2-3 lembar, saya langsung dijadikan tersangka," pungkasnya.
Dia juga mengaku menandatangani BAP tanpa membacanya kembali. Dia mengklaim, BAP-nya telah dimanipulasi. Katanya, dia tidak pernah menyampaikan hal-hal yang tertulis dalam BAP tersebut.
"Saya tidak pernah mengatakan hal-hal yang ada di dalam BAP tersebut. Ada banyak yang saya baca dan akhirnya bulan lalu saya baca saya sendiri. Kaget, selama ini saya selalu minta mana BAP, mana BAP. Mereka tidak pernah mengatakan," kata Brigita.
"Kami baru mendapatkan BAP pada saat permintaan Pada Bapak Jaksa. Bapak-bapak Jaksa memberikan BAP kami, dan sebelumnya kami meminta BAP tidak pernah diberikan dan saya pun baru membaca BAP saya, dengan kekecewaan saya, saya menandatangani," pungkasnya.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!