Header Ads

Header ADS

Gaji UMR Apakah Bisa KPR? Ini Strategi Jitu agar KPR Anda Disetujui Bank

 


Meskipun penghasilan Anda saat ini masih setara UMR, bukan berarti Anda tidak bisa punya rumah sendiri. Dengan perhitungan yang realistis, keuangan yang sehat, dan dokumen yang lengkap, Anda bisa memiliki rumah dengan sistem KPR.


Memiliki rumah pribadi adalah impian banyak orang. Namun, harga properti yang terus meningkat setiap tahun sering kali membuat impian itu terasa jauh, terutama jika penghasilan Anda hanya setara Upah Minimum Regional (UMR).


Menurut data Bank Indonesia, indeks harga properti residensial di kuartal awal 2025 naik sekitar 2.3% dibanding tahun sebelumnya.


Kenaikan ini tentunya menambah tantangan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah khususnya UMR untuk membeli rumah secara tunai.


Namun, bukan berarti Anda harus menyerah. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi paling realistis yang bisa membantu Anda mencicil rumah dalam jangka panjang. 


Meski begitu, cari tau terlebih lebih dahulu, apakah gaji UMR bisa KPR rumah? Dan bagaimana strategi yang tepat agar pengajuan KPR dengan gaji UMR bisa disetujui oleh pihak bank?


Gaji UMR Apakah Bisa KPR Rumah?

Ya, gaji UMR masih memungkinkan untuk mengajukan KPR rumah, asalkan Anda memahami batas kemampuan cicilan dan memilih rumah dengan harga yang sesuai.


Artinya, selain penghasilan yang mencukupi untuk cicilan maksimal 30-35%, Anda juga harus memiliki rekam jejak kredit yang baik, rasio utang rendah, serta dokumen yang lengkap dan valid. 


Bank juga akan menilai stabilitas pekerjaan dan kedisiplinan keuangan Anda. 


Untuk penghasilan UMR, peluang persetujuan akan lebih besar jika Anda memilih KPR subsidi pemerintah, seperti FLPP yang memang dirancang khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah.


Perhitungan Cicilan KPR Untuk Gaji UMR

Salah satu kesalahan umum saat mengajukan KPR adalah tidak memahami batas kemampuan cicilan.


Padahal, bank akan menilai apakah cicilan yang Anda ajukan proporsional dengan penghasilan bulanan.


Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa rasio ideal antara cicilan dan penghasilan adalah maksimal 30%-35% dari gaji UMR bulanan Anda. 


Angka ini digunakan oleh bank untuk menjaga agar Anda tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup lainnya.


Sebagai contoh, Anda tinggal di Jakarta dan menerima gaji sesuai UMR 2025, yaitu Rp5.396.761. Maka, maksimal cicilan rumah yang bisa Anda tanggung adalah:


30% dari gaji UMR= Rp1.619.028

35% dari gaji UMR= Rp1.888.866

Namun, ini belum mempertimbangkan utang lain, seperti cicilan motor, pinjaman online, atau kredit barang elektronik. 


Jika Anda masih membayar cicilan motor sebesar Rp700.000 per bulan, maka sisa ruang untuk cicilan KPR adalah sekitar Rp1.888.866 - Rp700.000 = Rp1.188.866


Dari nilai tersebut, Anda bisa memperkirakan kisaran harga rumah yang mampu Anda beli dengan tenor 15-20 tahun, ditambah uang muka (DP) minimal 10-20% dari harga rumah.


Simulasi perhitungan KPR rumah gaji UMR:


Jika Anda ingin mengambil KPR dengan cicilan Rp1.1 juta selama 20 tahun, dengan bunga tetap 8% per tahun, maka kisaran harga rumah yang bisa diakses sekitar Rp170 juta-Rp200 juta, dengan asumsi DP minimal 10%.


Rumah dengan kisaran harga tersebut umumnya tersedia di pinggiran kota besar, seperti Bogor, Bekasi, Serang, Karawang, atau proyek rumah subsidi dari pemerintah.


TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!


Diberdayakan oleh Blogger.