Header Ads

Header ADS

Bayi Perempuan di Gaza Dinamai Singapore, Ternyata Begini Ceritanya

 


Nama bayi sering kali mencerminkan harapan orang tua, namun ada kisah menarik tentang seorang bayi di Gaza yang diberi nama Singapore. Simak ceritanya!


Bayi perempuan biasanya diberikan nama yang memiliki makna indah. Namun, hal ini berbeda untuk seorang bayi perempuan yang lahir di Palestina, yang diberi nama "Singapore." Ayahnya, Hamdan Hadad, telah bekerja selama dua tahun sebagai juru masak di dapur umum yang dioperasikan oleh organisasi kemanusiaan dari Singapore, Love Aid Singapore, yang berada di Gaza.


Menurut kutipan dari The Straits Times pada Minggu (19/10/2025), bayi ini lahir pada tanggal 16 Oktober 2025 dengan berat 2,7 kilogram. Ia menjadi perempuan Palestina pertama yang mendapatkan nama "Singapore."


Hamdan menjelaskan bahwa selama masa kehamilan, mereka sangat bergantung pada dapur umum untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi mereka. Dapur umum tersebut menjadi satu-satunya sumber kehidupan di tengah kondisi sulit akibat perang antara Israel dan Hamas.


Keputusan untuk memberi nama "Singapore" pada putri mereka mencerminkan rasa terima kasih dan penghargaan terhadap bantuan yang mereka terima dari organisasi tersebut. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, harapan akan masa depan yang lebih baik tetap ada, dan nama bayi ini menjadi simbol harapan bagi keluarganya.


Sebagai ungkapan terima kasih


Berita yang beredar menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Hamas yang mencapai puncaknya pada bulan Oktober 2023 telah menimbulkan korban jiwa yang sangat besar, dengan jumlah perempuan dan anak-anak di Gaza sebagai kelompok yang paling banyak terkena dampak. Di samping itu, gencatan senjata secara bertahap dimulai pada tanggal 10 Oktober, yang mendorong Palang Merah Singapura untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan senilai sekitar 1,9 juta dolar ke Gaza sejak tahun 2023.


Setelah melewati situasi yang tegang, nama "Singapura" kini bukan sekadar identitas, melainkan menyimpan kisah dan makna yang mendalam. Nama tersebut menjadi simbol rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh sebuah lembaga amal asal Singapura kepada Palestina yang tengah dilanda konflik. Kabar mengenai kelahiran seorang bayi di Gaza pertama kali disampaikan oleh Love Aid Singapore melalui akun Instagram mereka pada tanggal 18 Oktober, yang dipimpin oleh aktivis asal Singapura, Gilbert Goh.


Saat menggendong putri kecilnya, Hadad mengungkapkan rasa syukurnya atas segala bantuan yang telah diterima demi kesehatan dan keselamatan bayinya. "Saya bahagia dan karena saya sangat mencintai mereka, orang-orang yang membantu keluarga saya dan Gaza, saya ingin menamainya Singapura," ucapnya. Dalam unggahan di akun Instagram Love Aid Singapore, organisasi tersebut juga mendoakan agar sang bayi tumbuh dengan sehat dan dapat menyambut "dunia baru yang cerah," yang bebas dari suara senjata dan berbagai ancaman lainnya.


NONTON PERTANDINGAN BOLA GRATIS , KLIK DISINI !!!



Diberdayakan oleh Blogger.