Kisah Persahabatan Retno Marsudi dan Sri Mulyani Usai Tak Lagi Jadi Menteri
Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan, menceritakan pengalaman persahabatannya dengan Retno Marsudi, mantan Menteri Luar Negeri, yang penuh makna.
Mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membagikan cerita mengenai persahabatannya dengan Mantan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Keduanya pernah menjabat sebagai menteri di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Namun, saat pemerintahan beralih dari Jokowi ke Prabowo Subianto, Retno Marsudi tidak lagi berposisi sebagai menteri, sedangkan Sri Mulyani tetap melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Keuangan meskipun hanya bertahan kurang dari satu tahun di Kabinet Merah Putih sebelum akhirnya digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri, Sri Mulyani membagikan kisah persahabatannya dengan Retno Marsudi melalui akun Instagram @smindrawati.
Dalam postingannya, ia menuliskan: Retno dan saya adalah sahabat baik (bestie) yang berbeda namun memiliki kesamaan. Kami lahir di tempat yang berbeda, tetapi keduanya lahir di tahun yang sama dan dibesarkan di Semarang. Kami bersekolah di SD dan SMP yang berbeda, namun akhirnya satu SMA, yaitu SMA Tiga Semarang. Kami memiliki perbedaan dalam kelas, hobi, dan ekstrakurikuler, tetapi kami sama-sama aktif dalam organisasi. Retno terlibat dalam Hiking, Pramuka, Basket, Voli, Karate, Paduan Suara, dan OSIS. Meskipun kami berbeda dalam fakultas dan universitas - Retno mengambil Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, sedangkan saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia - kami berdua berkontribusi di dunia internasional dengan mengatasi isu-isu global.
Kami memiliki karier yang berbeda; Retno merupakan diplomat sepanjang kariernya, sementara saya memulai sebagai dosen dan peneliti, kemudian menjadi pengamat, komisaris, hingga bekerja di World Bank. Namun, kami berdua akhirnya menjabat sebagai pejabat negara (menteri). Kami juga memiliki penugasan sebagai menteri yang berbeda: Retno sebagai Menteri Luar Negeri, sedangkan saya pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan/Bappenas, Menteri Keuangan, dan Menko Perekonomian. Walaupun demikian, kami berdua adalah Menteri Perempuan Pertama di setiap jabatan yang kami pegang. Kami sama-sama menikah dan membangun keluarga dengan suami, meskipun jumlah anak kami berbeda.
Retno memiliki dua anak laki-laki, sementara saya memiliki tiga anak: satu perempuan dan dua laki-laki. Anak kedua kami juga sama-sama laki-laki dan menempuh pendidikan di Spesialis Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, Bagas, anak Retno, mengambil Spesialis Penyakit Jantung, sementara Adwin, anak saya, mengambil Spesialis Penyakit Dalam. Kedua anak kami memulai program Dokter Spesialis empat tahun lalu dan keduanya diwisuda pada hari yang sama. Kami hadir di wisuda sebagai orang tua tanpa perjanjian sebelumnya, dan ternyata kami berdua memilih warna putih untuk busana kebaya.
Retno dan saya adalah dua sahabat yang memiliki banyak cerita dan perjalanan hidup yang berbeda. Namun, kami tetap sama-sama perempuan dan ibu yang berkarier, bekerja, dan selalu mencintai serta didukung oleh keluarga. Sang Khalik menciptakan kami dengan garis tangan yang berbeda, tetapi jalur cerita hidup kami sering bersatu. Kami sangat bersyukur atas hal ini.
Sri Mulyani merayakan kebahagiaan saat anaknya resmi jadi dokter spesialis penyakit dalam
Keluarga Sri Mulyani Indrawati tengah merasakan kebahagiaan yang mendalam. Anak keduanya, Adwin Haryo Indrawan, baru saja menyelesaikan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam, menandai pencapaian penting dalam hidupnya.
Adwin berhasil menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Bagi Sri Mulyani, pencapaian ini adalah hasil dari perjuangan, dedikasi, dan doa yang tulus untuk anaknya. Ia merasa sangat bangga dan haru, yang ia ungkapkan melalui media sosial setelah wisuda Adwin pada 13 September 2025.
"Alhamdulillah, telah selesai satu tahap penting dalam hidupmu, anakku," tulis Sri Mulyani di akun Instagram @smindrawati.
Dalam unggahannya, ia juga menyoroti perjalanan panjang yang dilalui putranya dalam menempuh pendidikan kedokteran.
Mendapatkan gelar dokter spesialis bukanlah hal yang mudah, melainkan sebuah pencapaian yang dicapai melalui pendidikan yang menuntut kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan waktu yang tidak sedikit.
"Jangan pernah takut dan gentar akan kesulitan dan tantangan. Tekunilah hidup untuk terus menanamkan kebaikan dengan ilmu yang kau dapatkan," pesan Sri Mulyani kepada Adwin, menekankan pentingnya semangat dalam menjalani kehidupan.
Kebanggaan seorang ibu adalah saat melihat anaknya berhasil dalam hidup
Sri Mulyani, sebagai seorang ibu, merasakan setiap tahap perjalanan yang dilalui oleh putranya. Ia menyaksikan perjuangan putranya dalam menempuh pendidikan kedokteran dasar, menghadapi tantangan selama masa koas, hingga mencapai tahap spesialisasi yang memerlukan komitmen yang tinggi.
"Selamat anakku, mama bangga pada upaya perjuanganmu dan capaianmu. Terima kasih sudah menjadi anak yang baik," ucapnya dengan penuh kebanggaan.
Ia berharap agar anak keduanya itu terus berusaha menjadi pribadi yang baik, terutama dengan profesi yang dijalaninya sebagai dokter penyakit dalam. "Teruslah menjadi orang yang baik," pesannya dengan tulus.
TEBAK SKOR BOLA BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!