Harga Emas Melonjak Tinggi, Perak Pecahkan Rekor
Harga emas kini berada pada titik tertinggi sejak 23 April, sementara harga perak mencapai level tertinggi yang belum terlihat sejak September 2011.
Harga emas dunia mengalami lonjakan pada perdagangan hari Senin dan tetap bertahan hingga sesi penutupan. Kenaikan harga emas ini didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Kondisi ini membuat emas batangan semakin menarik bagi para investor.
Di sisi lain, harga perak berhasil menembus level psikologis USD 40 per ons untuk pertama kalinya dalam lebih dari sepuluh tahun. Mengacu pada laporan dari CNBC pada Selasa (2/9/2025), harga emas spot meningkat 0,7% menjadi USD 3.470,69 per ons, mencapai level tertinggi sejak 23 April.
Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Desember juga mengalami penguatan sebesar 0,8% menjadi USD 3.543,70 per ons. Harga perak di pasar spot naik lebih signifikan, yaitu 1,6% menjadi USD 40,31 per ons, menandai level tertinggi sejak September 2011.
Menurut analis senior City Index, Matt Simpson, komentar yang bernada dovish dari Presiden The Fed Bank of San Francisco, Mary Daly, membuat pelaku pasar mengabaikan data inflasi inti PCE yang lebih tinggi yang dirilis pada hari Jumat lalu. Hal ini, menurutnya, tetap membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini.
"Di samping itu, keputusan pengadilan banding AS yang menyatakan bahwa sebagian besar tarif impor yang diterapkan pada era Presiden Donald Trump adalah ilegal juga berkontribusi pada melemahnya dolar AS, sehingga turut mendorong harga emas mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir," tambah Simpson.
Risiko yang Dihadapi oleh Tenaga Kerja
Data terbaru menunjukkan bahwa indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) di Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan, yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Daly kembali menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga, dengan alasan adanya risiko terhadap pasar tenaga kerja.
Berdasarkan alat CME FedWatch, saat ini pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 87% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir bulan ini. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya mendapatkan dorongan dalam situasi suku bunga yang rendah.
Sekarang, perhatian investor beralih kepada data ketenagakerjaan non-pertanian AS yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang, yang diperkirakan akan mempengaruhi besarnya pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Di sisi lain, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menegaskan pada hari Minggu bahwa pemerintahan Trump akan tetap melanjutkan perundingan dengan mitra dagang, meskipun pengadilan banding telah memutuskan bahwa sebagian besar tarif yang diberlakukan oleh Trump tidak sah.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan hukum, upaya untuk mencapai kesepakatan dagang tetap menjadi prioritas bagi pemerintah.
Bahan logam lainnya
Harga logam mulia lainnya menunjukkan tren positif, di mana platinum mengalami kenaikan sebesar 0,9% dan mencapai nilai USD 1.376,95 per ons. Selain itu, paladium juga mengalami penguatan sebesar 0,8%, sehingga harganya kini berada di angka USD 1.118,12 per ons.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!