Header Ads

Header ADS

Cerita di Balik Mainan Edukasi Fox and Bunny, Solusi Anak Kecanduan Gadget

 


Produk-produk Fox and Bunny dirancang untuk mendukung milestone perkembangan anak, mulai dari usia newborn hingga 5 tahun.


Bagi orang tua yang mencari mainan edukasi alternatif gadget, nama Fox and Bunny mungkin sudah tak asing lagi. Brand lokal asal Yogyakarta ini berdiri berawal dari keprihatinan seorang ibu terhadap anaknya yang kecanduan gawai.


Adalah Novia Chandra Dewi, sang pendiri, yang memutuskan untuk berhenti bekerja demi menghadirkan solusi. Ia menciptakan Busy Book—sebuah buku interaktif yang mengajak anak bermain sambil belajar. Dari situ lahirlah Fox and Bunny pada tahun 2016.


"Awalnya anak mbak Novi sangat bergantung pada gadget, sampai matanya terkena infeksi akibat terlalu lama menatap layar. Setelah Busy Book hadir, perlahan anaknya terbebas dari ketergantungan gadget. Tak disangka, banyak orang tua lain yang tertarik dengan produk ini," ungkap Lala, Business Representative Fox and Bunny.


Produk-produk Fox and Bunny dirancang untuk mendukung milestone perkembangan anak, mulai dari usia newborn hingga 5 tahun. Bahan yang digunakan pun ramah anak, seperti kain dan flanel. Harga produknya bervariasi, dari Rp50 ribu untuk buku stiker, hingga produk best seller mereka, Busy Bunny, seharga Rp299 ribu.


Selain Busy Book, Fox and Bunny juga menghadirkan Baby Book, Kalender Interaktif, hingga Sensory Pad. Setiap produk dibuat dengan konsep sensorik dan motorik yang interaktif, mulai dari mengenalkan tekstur, warna, hingga role play sederhana seperti menyikat gigi atau mengikat tali sepatu.


Perjalanan mengembangan bisnis Fox and Bunny ternyata tidaklah mudah. Tantangan besar pertama yang dihadapi adalah mengedukasi orang tua tentang bahaya gadget bagi anak dan mengenalkan manfaat produk kami.


"Kita tidak hanya menjual produk, tetapi juga membawa misi besar untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari ketergantungan gadget. Menyampaikan pesan ini ternyata bukan hal yang mudah. Banyak tantangan, respon orang tua sangat bervariasi. Tapi kami terus berusaha menemukan cara yang agar orang tua menerima informasi dan memahami manfaat produk kami," tuturnya.


Selain itu, Lala menyampaikan tantangan Fox and Bunny adalah harus berkompetisi perkembangan gadget yang menawarkan banyak fitur-fitur canggih.


"Kami harus memutar otak, memikirkan konsep yang lebih banyak untuk dikembangkan lagi. Karena kita menggabungkan unsur edukasi di dalamnya, jadi pengembangan produk harus lebih terstruktur, tidak asal mengembangkan begitu saja. Salah satu tantangannya adalah semakin berkembangkan teknologi gadget. Anak-anak ditawari banyak fitur dari gadget. Jadi kita bertarung dengan gadget," sebutnya.


Seiring berjalannya waktu, Fox and Bunny pun berkembang dan produk-produknya diterima masyarakat. Dari omzet per bulan sekitar Rp50 juta hingga bisa mencapai Rp300 - Rp500 juta per bulan dan kini telah memiliki hamper 100 karyawan.


"Sebenarnya, masih belum percaya bahwa bisnis kecil yang berawal dari masalah anak bisa berkembang menjadi besar seperti saat ini. Di awal-awal, tantangan kami terkait dengan modal. Terus kemudian, adanya pandemi Covid-19 yang cukup memukul banyak pihak tetapi justru pada masa tersebut penjualan kami malah mengalami kenaikan karena banyak keluarga yang lebih banyak tinggal di rumah," kata Lala sembari menyebutkan bahwa penjualan produk Fox and Bunny sebagian besar berasal dari platform online.


BRI UMKM EXPO(RT) Bantu Perluas Jaringan Fox and Bunny untuk Go Global


Fox and Bunny merupakan salah satu dari 1.000 UMKM terpilih yang berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, pameran UMKM terbesar di Indonesia yang semula bernama UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur. Tahun ini merupakan keikutsertaan Fox and Bunny yang ketiga kalinya sejak tahun 2022.


"Kita sudah aktif mengikuti program pemberdayaan UMKM BRI sejak tahun 2022. BRI sangat membantu pelaku usaha seperti kami, apalagi untuk event seperti BRI UMKM EXPO(RT) kali ini. Dukungannya sangat luar biasa, mulai dari fasilitas booth, akomodasi, sampai promosi. Kita dikasih akses untuk bertemu dengan tim BRI dan Kementerian, yang sangat membantu untuk memperluas jaringan usaha kita," ujar Lala.


Secara khusus, Lala menyampaikan terima kasihnya kepada BRI yang senantiasa memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui permodalan, kegiatan workshop, membantu memasarkan dan mengenalkan produk-produk lokal hingga menggelar pameran dalam skala besar.


"Harapan kami, konsep BRI UMKM EXPO(RT) ini bisa terus berkembang. Kami juga mendukung konsep UMKM Export karena kebetulan kita memang sedang yang ingin ke level ekspor. Bisa dibilang kita masih di level pemula dan baru belajar tentang ekspor. Jadi, kami mungkin akan sangat terbantu bila ada kanal dari BRI yang dapat menghubungkan kami dengan ITPC atau diaspora yang ada di luar negeri," ujarnya.


TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!



Diberdayakan oleh Blogger.