19 Pelajar di Gunungkidul Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Alami Muntah hingga Demam
Beberapa pelajar ini juga diharuskan mendapatkan perawatan medis untuk mengatasi keluhan yang dirasakannya ini.
Kasus dugaan keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kali ini, sebanyak 19 pelajar di Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, diduga mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG pada Senin (15/9).
19 siswa ini mengalami gejala mual, muntah dan demam. Beberapa pelajar ini juga diharuskan mendapatkan perawatan medis untuk mengatasi keluhan yang dirasakannya ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Ismono membenarkan adanya 19 orang pelajar yang diduga mengalami keracunan makanan. 19 pelajar ini berasal dari jenjang SD hingga SMA.
"Temuan kami di lapangan, 19 siswa ini terdiri dari 6 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Mereka mengalami sakit dengan gejala keracunan pangan," kata Ismono saat dihubungi wartawan, Selasa (16/9) malam.
"19 siswa ini terdiri dari 15 anak SD, 3 anak SMP dan 1 anak SMA. Gejala yang muncul dengan keluhan muntah, nyeri perut, pusing dan demam," imbuh Ismono.
Ismono menyebut para siswa yang diduga mengalami keracunan makanan ini sempat mendapatkan perawatan di UPT Puskesmas Semin I pada Senin (15/9). Meski demikian pada Selasa (16/9) para siswa ini sudah sehat dan masuk sekolah.
Terkait dugaan keracunan ini, Ismono menjelaskan pihaknya telah memeriksa dan mengambil sampel makanan dari SPPG penyedia MBG yang diduga membuat para siswa ini keracunan.
Sampel makanan ini terdiri dari nasi, tumis wortel, melon, semur tahu, ayam karage dan air minum. Sampel makanan ini telah dikirim ke lab untuk dilakukan pemeriksaan.
"Sampel makanan sudah kami kirim ke BLKK (Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi) Yogyakarta. Kami masih menunggu hasil lab dari BLKK," katanya.
TEBAK SKOR BOLA BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!