Tragedi Pembakaran DPRD Makassar: 3 Tewas, 5 Terluka dalam Insiden yang Mengguncang Kota
Insiden tragis pembakaran gedung DPRD Makassar menelan 3 korban jiwa dan melukai 5 lainnya. Siapa dalang di balik serangan brutal ini dan bagaimana kondisi terkini pasca tragedi yang mengguncang kota?
Makassar, Sulawesi Selatan, diguncang insiden mengerikan pada Jumat malam (30/8) ketika gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar diserang dan dibakar oleh penyerang tak dikenal. Peristiwa brutal ini terjadi di tengah aksi protes kekerasan yang pecah pasca sidang paripurna legislatif, menarik perhatian banyak pihak dan memicu kerusuhan yang lebih luas.
Akibat dari serangan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka. Mereka terjebak di dalam gedung saat api melahap bangunan tersebut, menciptakan pemandangan tragis yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Makassar. Upaya evakuasi dilakukan dengan cepat, namun tidak semua korban dapat diselamatkan dari amukan api.
Kepala Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, M. Fadli, menyatakan bahwa delapan orang berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Namun, tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, kemungkinan besar karena terjebak di dalam ruangan saat kobaran api membesar. Insiden ini menjadi catatan kelam dalam sejarah kota, menyoroti kerentanan fasilitas publik terhadap aksi anarkis.
Daftar Korban dan Kondisi Terkini
Identitas para korban tewas telah dikonfirmasi, menambah daftar panjang dampak tragis dari insiden pembakaran DPRD Makassar. Sarinawati (26), seorang staf dewan, ditemukan meninggal dengan tubuh hangus dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Syaiful (43), staf Kecamatan Ujung Tanah, meninggal dunia akibat luka bakar serius di Rumah Sakit Grestelina, menunjukkan tingkat keparahan serangan yang terjadi.
Korban tewas ketiga adalah Abay, seorang karyawan dewan, yang juga ditemukan meninggal di lokasi kejadian dengan luka bakar parah. Selain korban meninggal, lima orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Dua di antaranya masih dalam kondisi kritis, membutuhkan penanganan medis intensif untuk memulihkan kondisi mereka.
Budi Haryati (30) saat ini dalam kondisi koma dan dirawat di Rumah Sakit Primaya, sementara Heriyanto (28) mengalami luka serius setelah melompat dari lantai empat gedung. Tiga korban lainnya, Sahabuddin (45), Arif Rahman Hakim (28), dan Agus Setiawan (32), menderita luka sedang seperti cedera pinggul, terkena lemparan batu, dan cedera punggung. Semua korban luka sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Kronologi Kejadian dan Dampak Kerusuhan
Serangan terhadap gedung DPRD Makassar dilaporkan dimulai secara tiba-tiba pada Jumat sore. Saksi mata menyebutkan bahwa bom molotov dilemparkan, diikuti dengan penyerangan langsung ke kantor dewan. Meskipun ada kehadiran polisi di lokasi, kerusuhan terus berlanjut hingga Sabtu pagi, mencerminkan ketidakmampuan untuk sepenuhnya mengendalikan massa yang marah.
Selain pembakaran gedung, puluhan kendaraan juga hangus terbakar selama kekacauan berlangsung. Pemandangan mengerikan ini menunjukkan tingkat kerusakan yang signifikan akibat insiden tersebut. Bahkan, penjarahan juga dilaporkan terjadi, di mana individu-individu mengambil barang-barang berharga dari gedung yang hangus, termasuk suku cadang kendaraan, elektronik, dan komponen AC.
Seorang warga lokal bernama Amran terlihat mengambil logam dari mobil yang terbakar, mengatakan, "Lebih baik dijual daripada dibiarkan sia-sia." Situasi di lokasi kejadian berubah menjadi pemandangan yang suram, dengan banyak warga yang mengambil foto gedung yang hancur dan kendaraan yang terbakar. Insiden ini tidak hanya menyebabkan kerugian materiil tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat.
Upaya Penanganan dan Kondisi Pasca Insiden
Tim darurat segera dikerahkan untuk menangani situasi pasca pembakaran gedung DPRD Makassar. BPBD, pemadam kebakaran, dinas kesehatan kota dan provinsi, serta tim SAR sukarelawan bekerja sama dalam upaya evakuasi dan penanganan korban. Koordinasi yang cepat ini menjadi kunci dalam meminimalkan dampak lebih lanjut dari tragedi tersebut.
Meskipun upaya penanganan telah dilakukan, kerumunan massa masih terlihat di lokasi kejadian hingga pukul 03.20 pagi waktu setempat pada hari Sabtu. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan dan kemarahan masih belum mereda sepenuhnya. Pihak berwenang terus berupaya untuk mengamankan area dan menyelidiki dalang di balik serangan brutal ini.
Insiden pembakaran gedung DPRD Makassar ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam setiap aksi protes. Kerugian jiwa dan materiil yang ditimbulkan oleh kekerasan ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!