Header Ads

Header ADS

Memahami Kode 1312 ACAB yang Dibawa Massa saat Ricuh Demo Depan DPR

 


Ketahui arti kode 1312 ACAB yang sering muncul dalam demonstrasi.


Sejumlah pendemo membawa simbol 1312 ACAB saat menggelar aksi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8). Kode dibawa massa itu ternyata memiliki makna sendiri.


Kode 1312 ACAB sering terlihat dalam demonstrasi di Indonesia, terutama saat protes terhadap tindakan polisi. Istilah ini menjadi simbol perlawanan bagi masyarakat yang merasa tertekan oleh aparat penegak hukum.


ACAB adalah akronim dari frasa bahasa Inggris "All Cops Are Bastards" yang berarti "Semua Polisi adalah Bajingan."


Istilah ini digunakan untuk menyatakan kekecewaan terhadap tindakan polisi yang dianggap tidak etis. Sementara itu, kode 1312 merupakan representasi numerik dari akronim tersebut, di mana angka 1, 3, 1, dan 2 masing-masing mewakili huruf A, C, A, dan B dalam urutan alfabet.


Penggunaan kode 1312 ACAB tidak hanya terbatas pada grafiti atau spanduk, tetapi juga sering muncul dalam lirik lagu punk dan berbagai bentuk seni lainnya. Kode ini berfungsi untuk menyampaikan pesan protes secara terselubung, menghindari penyensoran langsung dari pihak berwenang.


Sejarah dan Asal Mula Kode 1312 ACAB

Istilah ACAB pertama kali muncul di Inggris pada paruh pertama abad ke-20. Pada tahun 1940-an, frasa ini digunakan oleh para pekerja yang mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap kebijakan polisi. Popularitasnya meningkat pada tahun 1970-an setelah tabloid Inggris, Daily Mirror, menjadikannya tajuk utama berita.


Subkultur punk memiliki peran penting dalam menyebarkan akronim ini ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui musik dan seni, istilah ini menjadi simbol perlawanan terhadap otoritas yang dianggap represif.


Penggunaan Kode 1312 ACAB di Indonesia

Di Indonesia, kode 1312 ACAB mulai populer pasca reformasi tahun 1998. Istilah ini digunakan untuk mengekspresikan protes terhadap tindakan penegak hukum yang dianggap tidak etis. Coretan kode ini sering ditemukan di berbagai tempat, termasuk dalam aksi demonstrasi.


Setelah Tragedi Kanjuruhan pada tahun 2022, di mana kode ini ditemukan di stadion sebagai bentuk protes, istilah ini kembali menjadi sorotan. Baru-baru ini, simbol 1312 ACAB kembali ramai dibicarakan setelah insiden meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang diduga terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi pada 28 Agustus 2025.


Penggunaan simbol ini mencerminkan ketidakpercayaan publik terhadap polisi yang dianggap gagal menjalankan perannya sebagai pengayom masyarakat. Meskipun kontroversial, kode ini menjadi representasi dari suara masyarakat yang merasa terpinggirkan.


TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!



Diberdayakan oleh Blogger.