PPATK: 10 Juta Rekening Bansos Salah Sasaran, Ada untuk Judol
PPATK temukan lebih dari 550 ribu penerima bansos adalah pemain judol aktif.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melakukan pembekuan terhadap 10 juta rekening penerima bantuan sosial (bansos) dengan total saldo lebih dari Rp2 triliun.
Kepla PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, jutaan rekening tersebut terindikasi sudah tidak aktif (dorman) lebih dari 5 tahun, namun masih memiiliki nilai saldo. Di sisi lain, ada pula penerima bansos yang dalam rekeningnya memiliki saldo jutaan.
"Yang menurut penilaian kami tidak tepat sebagai penerima bansos. Rekening penerima bansos yang menggunakan untuk kepentingan lain yang tidak sesuai. Ada rekening bansos yang dipergunakan untuk bermain judol," tambah Ivan.
PPATK juga menemukan bahwa lebih dari 550 ribu penerima bansos merupakan pemain judi online (judol) aktif. Berdasar data Nomor Induk Kependudukan (NIK), para penerima bansos tersebut telah menyetorkan total Rp900 miliar ke akun mereka di situs judi online dalam 7 juta kali transaksi.
"Berdasarkan data NIK penerima Bansos diduga terdapat lebih dari 550 ribu orang dari penerima bansos adalah merupakan pihak yang aktif bermain judol pada tahun 2024. Dengan total deposit untuk judol sebesar lebih dari Rp900 miliar dalam lebih dari 7 juta kali transaksi," katanya kepada Tirto, dikutip Senin (7/7/2025).
Berdasarkan temuan ini, PPATK akan bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mendalami rekening penerima bansos. Kata Ivan, hal ini perlu dilakukan untuk menjaga ketepatan penyaluran bansos.
"Dan menghindari bansos digunakan untuk tindak pidana, misalnya untuk judol," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, telah meminta PPATK untuk memeriksa rekening para penerima bansos. Proses ini merupakan salah upaya Kemensos untuk memastikan bansos disalurkan dengan tepat sasaran sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto sekaligus juga untuk menindaklanjuti harapan masyarakat agar bansos disalurkan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
"Kami sudah lapor Presiden, dan oleh Presiden diizinkan untuk kita melakukan koordinasi dengan PPATK dalam rangka memastikan bahwa Bansos ini diterima oleh rekening yang berhak," kata Gus Ipul saat konferensi pers usai acara pembukaan Retret Tahap II Kepala Sekolah Rakyat di Puslitbangprof Margaguna, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Dengan pemeriksaan rekening ini, Kemensos dapat ketidaksesuaian data nama pemilik rekening dengan NIK penerima bansos. Selain PPATK, untuk melakukan pembenahan data penerima bansos ini Kemensos juga menggandeng Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) untuk memperbaiki kesalahan data rekening.
"Setelah (dari Himbara) itu, baru kita ke PPATK. Jadi, proses ini terus dalam rangka perbaikan sasaran ini," lanjut Gus Ipul.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!

