Header Ads

Header ADS

Alfamart hingga Indomaret Tarik Beras yang Belum Sesuai HET Mendag mengklaim bahwa tarif resiprokal yang ditetapkan untuk Indonesia ini terendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya di kawasan.

 


Mendag mengklaim bahwa tarif resiprokal yang ditetapkan untuk Indonesia ini terendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya di kawasan.


Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menginstruksikan anggota Aprindo untuk menurunkan beras premium yang belum memenuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) dari etalase. Langkah ini diambil setelah produsen belum memberikan potongan harga yang memadai sesuai arahan pemerintah.


"Kalau prinsipal atau produsen tidak memberikan potongan yang cukup terhadap produk yang dimaksud, kami turunkan dari display," kata Solihin saat dihubungi Tirto, Senin (28/7/2025).


Sebagai informasi, sejumlah beras di gerai minimarket modern seperti Alfamart dan Indomaret di Jabodetabek mulai ditarik dari display sejak akhir pekan lalu. Saat ini, produsen memberikan potongan sebesar Rp1.000 per 5 kg beras premium, sehingga harga jual turun dari Rp74.500 menjadi Rp73.500. Namun, Solihin menilai potongan itu belum cukup.


"Saya menganggap Rp73.500 tidak cukup setelah adanya konferensi pers (pemerintah) kemarin," ujarnya.


Selain itu, kepolisian dan pemerintah melarang ritel melakukan retur beras untuk menghindari kekosongan pasokan. Sebagai solusi sementara, Aprindo memilih menarik sementara beras yang belum memenuhi HET dari etalase dan menyimpannya di gudang.


"Kita tidak dibolehkan retur. Solusinya, kita turunkan dulu barangnya dari display sampai ada kesepakatan penurunan harga lagi," jelas Solihin.


Ia menegaskan, ritel tidak memiliki kemampuan untuk memeriksa kualitas beras dalam kemasan tertutup. "Kita tidak punya alat khusus untuk mengecek apakah patahan beras melebihi 15 persen atau tidak," katanya.


Solihin mengakui insiden pengoplosan beras menjadi pelajaran bagi sektor ritel. Aprindo sedang mempertimbangkan langkah pengawasan lebih ketat, seperti mempekerjakan tenaga ahli untuk pengecekan acak.


"Kita akan hire konsultan yang punya keahlian memeriksa beras secara random. Tidak mungkin kita bongkar semua kemasan," ujarnya.


Aprindo juga telah mengirim surat kepada Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo dan kepolisian meminta arahan lebih lanjut. Sampai saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai penyesuaian harga.


"Kami tetap berkomitmen memastikan pasokan beras lancar, tetapi juga tidak ingin menjual produk yang tidak sesuai standar," tutur Solihin.


Adapun, harga eceran tertinggi yang diatur pemerintah untuk beras medium adalah sebesar Rp12.500/kg, sedang untuk beras premium Rp14.900/kg.


TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!


Diberdayakan oleh Blogger.