Misteri Terpecahkan! Pemilik Kapal 'JKW Mahakam' dan 'Dewi Iriana' Buka Suara
Di tengah ramainya aksi tolak aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, beredar video dua unit kapal tongkang dan tugboat.
Aktivitas tambang nikel yang merusak kawasan Pulau Raja Ampat, Papua menyedot perhatian publik. Di tengah ramainya aksi tolak aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, beredar video dua unit kapal tongkang dan tugboat.
Nama di lambung kapal yang membuat heboh. Adalah nama tertulis di lambung kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana. Dua kapal jenis tongkang dan tugboat itu terpotret tengah mengangkut muatan tambang.
Praktis, dua nama yang tertulis dikaitkan dengan tokoh tertentu dan disebut-sebut beroperasi di tambang nikel Raja Ampat, Papua.
Terkait kabar tersebut, IMC Pelita Logistik, selaku perusahaan pemilik kapal buka suara.
Melalui akun media sosialnya, IMC Pelita Logistik tegaskan nama dua kapal tidak terafiliasi dengan tokoh tertentu. Pun, mereka klaim aktivitas kapal tidak terkait pertambangan.
Berikut klarifikasi IMC Pelita Logistik dikutip merdeka.com dari akun media sosial:
1. Nama kapal 'JKW Mahakam' dan 'Dewi Iriana' tidak merujuk tokoh publik dan beroperasi di Kalimantan Timur.
2. Perseroan hanya penyedia jasa angkutan laut (charter), tanpa keterlibatan dalam tambang atau lokasi bongkar muat.
3. Saat ini kapal yang dimaksud tidak beroperasi di Raja Ampat.
4. Foto/video yang beredar adalah dokumentasi lama tidak mencerminkan kondisi saat ini.
Kami menghormati perhatian publik dan ruang diskusi yang ada. Namun, kami berharap informasi yang beredar dapat disikapi dengan kehati-hatian. Kemiripan nama tidak serta merta menunjukkan hubungan atau kepemilikan. Mari bijak menyikapi informasi dan tidak terburu-buru menarik kesimpulan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah kapal dengan nama lambung JKW MAHAKAM dan Dewi Iriana terkait dengan Jokowi. Menurut Bahlil, izin kapal tersebut dalam aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat keluar sebelum pemerintahan Jokowi.
"Itu enggak ada itu, gimana itu. Itu izin-izinnya keluar jauh sebelum pemerintahan Pak Jokowi," kata Menteri Bahlil, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6).
Hasil Penelusuran
Berdasarkan data Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan (Ditkapel Kemenhub), terdaftar delapan kapal yang menggunakan nama JKW MAHAKAM, yakni JKW MAHAKAM 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 10. Dengan rincian kapal JKW MAHAKAM 1, eks nama kapal PU 2009, jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT. PELITA SAMUDERA SREEYA, nomor tanda pendaftaran 2017 IIk Nomor 8198/L dengan tahun pembuatan 2008.
Kemudian kapal JKW MAHAKAM 2, eks nama kapal PU 2413, jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT GLORY OCEAN LINES, nomor tanda pendaftaran 2017 IIk Nomor 8195/L dengan tahun pembuatan 2007. Lalu kapal JKW Mahakam 3, eks nama kapal PU 2417, jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT. PELITA SAMUDERA SREEYA, nomor tanda pendaftaran 2017 IIk Nomor 8199/L dengan tahun pembuatan 2008.
Selanjutnya kapal JKW MAHAKAM 5, eks nama kapal PU 2010, jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT. SINAR PASIFIK LESTARI, nomor tanda pendaftaran 2017 IIk Nomor 8196/L dengan tahun pembuatan 2007. Kemudian kapal JKW MAHAKAM 6, eks nama kapal PU 2414, jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT.PELITA SAMUDERA SREEYA, nomor tanda pendaftaran 2017 IIk Nomor 8197/L dengan tahun pembuatan 2007.
Sementara kapal JKW MAHAKAM 7 tercatat eks nama kapal OCEANLINE 286 dengan jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT. PERMATA LINTAS ABADI nomor tanda pendaftaran 2019 IIk Nomor 8563/L serta tahun pembuatan 2011. Dan kapal JKW MAHAKAM 8 tercatat eks nama kapal MARINA 28 dengan jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT. SINAR PASIFIK LESTARI nomor tanda pendaftaran 2010 GGa Nomor 6495/L serta tahun pembuatan 2010. Terakhir kapal JKW MAHAKAM 10, tercatat eks nama kapal BIAK 20 dengan jenis kapal Tug Boat, nama pemilik PT. PELITA SAMUDERA SREEYA nomor tanda pendaftaran 2014 IIk Nomor 7042/L serta tahun pembuatan 2013.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!