Header Ads

Header ADS

Mengenal Sosok Low Tuck Kwong Orang Paling Kaya di Indonesia, Total Kekayaan Mencapai Rp450 Triliun

 


Berdasarkan daftar Forbes Real Time Billionaires per 3 Juni 2025, Low Tuck Kwong menduduki posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan mencapai US$ 27,5 miliar—sekitar Rp 450 triliun (kurs sekitar Rp 16.258/USD).


Low lahir di Singapura pada tanggal 17 April 1948, kemudian pindah ke Indonesia pada awal 1990-an dan memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk., perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.



Sektor Tambang Sebagai Sumber Kekayaan


- Bayan Resources berhasil mencatat keuntungan besar dari operasi penambangan terbuka (open cut).


- Produksi batu bara perseroan meningkat tajam: dari 28,9 juta ton di 2018, menjadi 45 juta ton pada 2023.


- Low menguasai lebih dari 62% saham Bayan, dan baru-baru ini mentransfer sebagian kepemilikan kepada anaknya, Elaine Low, sebagai bagian dari perencanaan suksesi keluarga.



Evolusi Kekayaan Global


- Pada 2022, kekayaan Low diperkirakan hanya US$ 3,7 miliar. Namun dalam tiga tahun terakhir, nilainya melonjak hingga mencapai lebih dari US$ 27 miliar.


- Di tingkat global, Low berada di urutan 72 dalam daftar miliarder dunia dan menduduki peringkat pertama di Indonesia menurut laporan Forbes.



Filantropi dan Komitmen Sosial


- Melalui Low Tuck Kwong Foundation, ia menyumbangkan 8 juta dolar Singapura ke Nanyang Technological University (NTU) untuk beasiswa bagi mahasiswa S1 dan S2 asal Indonesia.


- Pada 2023, yayasannya juga memberi 101 juta dolar Singapura kepada Lee Kuan Yew School of Public Policy (NUS) untuk mendukung pendidikan bagi generasi muda Asia.


- Dukungan filantropinya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan penelitian ilmiah, terutama di kawasan Asia Tenggara.



1. Kenaikan Spektakuler

Dari status sebagai miliarder kelas menengah di awal 2020, Low melejit jadi salah satu orang terkaya Indonesia dan dunia dalam waktu singkat.


2. Sektor Tradisional, Dampak Global

Mengandalkan batu bara—sektor tradisional namun tetap strategis di ekosistem energi Indonesia dan global—Low memanfaatkan momentum permintaan tinggi terhadap bahan bakar fosil .


3. Filantropi Tinggi

Komitmennya dalam dunia pendidikan dan kesehatan menempatkan Low bukan hanya sebagai pebisnis, tetapi juga tokoh sosial yang memiliki kemampuan memberi dampak lokal dan regional.



Low Tuck Kwong mencerminkan kisah sukses menonjol di era ekonomi global—dengan strategi bisnis berbasis sumber daya alam dan ekspansi strategis, ditopang kepemilikan aset besar. Di saat yang sama, kontribusinya dalam dunia pendidikan menegaskan komitmennya terhadap pembangunan sosial.


Tantangan ke depan akan berada pada kelangsungan pertumbuhan industri batu bara—di tengah tren global menuju energi bersih—dan bagaimana Yayasan Low akan terus memainkan peran di masa mendatang.


TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!


Diberdayakan oleh Blogger.