Para Pecalang Bali Berkumpul Tolak Preman Berkedok Ormas
Para Pecalang Bali Berkumpul, Tegas Tolak Premanisme Berkedok Ormas
Denpasar, Bali – Para pecalang (petugas keamanan adat Bali) dari berbagai desa adat di Bali menggelar pertemuan besar sebagai bentuk penolakan terhadap tindakan premanisme yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan (ormas). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk menjaga ketertiban, keharmonisan, dan nilai-nilai budaya yang menjadi roh masyarakat Bali.
Komitmen Pecalang: Jaga Adat, Tolak Kekerasan
Pertemuan yang digelar di Denpasar, Sabtu (17/5/2025), dihadiri oleh ratusan pecalang dari berbagai kabupaten seperti Badung, Gianyar, hingga Karangasem. Mereka menyuarakan sikap tegas untuk menolak segala bentuk kekerasan, intimidasi, maupun tindakan yang merusak citra ormas maupun adat istiadat Bali.
"Kami tidak menolak organisasi masyarakat yang benar-benar ingin membantu masyarakat. Tapi kami menolak keras mereka yang menggunakan nama ormas untuk melakukan pemalakan, kekerasan, bahkan mengganggu kegiatan adat," ujar salah satu perwakilan pecalang, I Ketut Wardana.
Bali Bukan Tempat Premanisme
Para tokoh adat yang hadir menegaskan bahwa Bali adalah tanah spiritual dan budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai dharma (kebenaran). Mereka mengecam keras kelompok-kelompok yang membawa atribut ormas hanya untuk menakut-nakuti warga atau mencampuri urusan adat tanpa dasar yang sah.
“Kami punya sistem adat yang sudah berlangsung ratusan tahun, punya hukum dan tata krama sendiri. Tidak bisa sembarangan orang mengatasnamakan ormas lalu bertindak semaunya di desa kami,” ucap Jro Mangku Made Sudarma, salah satu tokoh adat dari Tabanan.
Dukung Penegakan Hukum
Para pecalang juga menyampaikan dukungan penuh kepada aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk menindak tegas organisasi atau individu yang terbukti melakukan aksi premanisme berkedok ormas.
Mereka berharap tidak ada pihak yang berlindung di balik legalitas ormas untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang dapat merusak kerukunan sosial masyarakat Bali.
Seruan untuk Semua Pihak
Pertemuan ini juga diakhiri dengan seruan moral kepada seluruh masyarakat Bali untuk menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak luar yang ingin mengganggu stabilitas sosial dan budaya Bali.
Pecalang sebagai garda depan keamanan adat menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjaga upacara adat, tetapi juga siap berdiri membela masyarakat Bali dari ancaman luar yang bertentangan dengan nilai-nilai lokal. Bali bukan tempat untuk premanisme, dan masyarakat adat kini semakin solid untuk mempertahankannya.
ORMAS YANG MASUK KE BALI !!!